Followers

Selasa, 07 Mei 2013

curhat nih :')




Ikhlas
Ikhlas mungkin sesuatu hal yang sulit dilakukan.  Untuk mengerti maknanya  terkadang kita harus mengalami serangkaian cobaan, salah satunya adalah melalui cobaan ”kehilangan”.   Ini yang pernah saya alami sekitar satu bulan yang lalu. Dari peristiwa kehilangan ini Saya mulai belajar makna ikhlas. Saya kehilangan seseorang yang selama empat tahun selalu hadir di setiap hari- hari saya, Sebut saja ia adalah pacar saya. Kami memutuskan untuk berpisah karena banyak sekali hal yang memang sudah layak dijadikan alasan untuk berpisah. Tapi semua alasan itu saya ringkas menjadi kata “Takdir Allah”.
Siapa yang menginginkan suatu hubungan yang di jalin bertahun- tahun lamanya berakhir dengan perpisahan sia- sia? Tentu saja tidak akan ada satu orang pun yang menginginkan hal demikian. Seperti halnya dengan saya. Banyak sekali rencana dan janji- janji indah yang telah disusun bersama. Rasa sedih, marah, kecewa, menyesal, kehilangan semua bercampur di dalam hati. Selama satu minggu hidup saya terbalut oleh rasa pesimis, trauma dan kesedihan yang mendalam atau kita sebut saja dengan kata “galau”. Singkatnya, Lepas dari satu minggu menggalau, akhirnya dengan berbagai motivasi dan nasihat dari berbagai pihak seperti keluarga, teman- teman dan saudara. Akhirnya saya memutuskan untuk bangkit, karena di puncak “kegalauan” itu saya mencapai titik balik dan lebih banyak merenung berpikirir, mengevaluasi diri.
Jika saya masih berpikir dengan kehilangannya seorang “pacar” yang sangat perhatian dan begitu menyayangi saya, saya tidak akan mendapatkan semua rasa itu lagi ternyata saya salah besar. Ternyata banyak pihak yang begitu peduli dan menyanyagi saya selain dia. Baru tersadar  bahwa fokus perhatian saya selama ini hanya untuk dia, sehingga saya kurang membuka diri untuk orang- orang yang yang memang peduli di lingkungan sekitar saya.
Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang dapat saya ambil dari peristiwa kehilangan ini. Hikmah utama yaitu lebih banyak waktu yang saya habiskan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, sehingga saya merasa  lebih dekat dengan Tuhan, yang pada akhirnya Alhamdulillah kualitas hidup saya kembali seperti normal justru lebih baik dari sebelumnya. Kini saya merasa bebas, damai, tanpa ikatan yang mengekang . Banyak sekali keindahan- keindahan yang saya rasakan. Ketika kehilangan satu orang yang memang sangat di cintai, dibalik itu masih  banyak orang yang dapat memberikan cinta dan rasa kasih sayang kepada saya.
Pada intinya pelajaran yang saya dapat dari pada kejadian ini adalah, meskipun sulit untuk menerima kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga jika kita ikhlas, pasrah dan pandai mengambil hikmah, insya Allah semuanya akan terasa mudah. Karena apa yang telah  terjadi semua ini adalah kehendak- Nya. Seorang hamba bisa saja menuliskan berbagai  rencana dan  angan- angan, namun tetaplah Tuhan yang mengatur semua nya. Yakinlah bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita, pasrahkan semua pada Allah sang pengatur.  Jangan pernah “kekeuh”, keras kepala terhadap sesuatu yang kita inginkan, Allah pasti akan memberikan yang lebih, yaitu apa yang kita butuhkan. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Seperti halnya pelangi yang datang ketika terhentinya hujan. Janganlah bergantung pada mahluk Tuhan. semua karunia hanya milik Allah, hanya datang dan terjadi dengan izin-Nya semata. Jangan pernah berharap dari mahluk  Karena bergantung dan banyak berharap pada mereka hanyalah akan menyisakan kekecewaan dan kegelisahan
Pasrahanlah.  Kepada Allah lah semuanya kan kembali, bergantunglah kepada – Nya karena di dunia ini kita bukan lah siapa- siapa, tanpa di beri apa- apa. Semua yang kita miliki ayah, ibu, sahabat, harta semuanya hanyalah titipan semata.


0 komentar:

Posting Komentar